Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 20 Maret 2013

Saat kau terpuruk


Entah salahmu…
Saat kau tertunduk ketika semua mata menyorot tajam
Kerdil, terpaku ketika suara-suara mulai menyelinap menghenyakkan
Hanya kamu saat ini,
Kosong dalam kecamuk mencari-cari harap
Pembela,
Tidak akan ada saat ini… semua hanya akan kesatu sisi…
Dengan suara-suara yang menyudutkan
Ketika kau hanya diam, sebaiknya suara-suara itu juga diam sebelum kau mampu berkata

Sebaiknya suara-suara itu juga diam
Tetapi, perlombaan mereka menemukan kebenaranmu
Terus dan terus menyebar, satu, dua, empat, sepuluh… suara..
Sampai kamu mampu berkata
Bahkan aibmu yang lainpun akan jadi suara…
Dan tragisnya akan berjumlah sama
Tidak pantas dipertanyakan kenapa ?
Sesalmu kiranya sudah

Menyudutkan,
Hanya itu yang saat ini menggelayut mencubit daun telingamu
Demikian, yang ikut terhasut
Demikian, yang mengadakan permusuhan itu
Demikian, kebencian mulai menghatui suara-suara
Demikian, menyesalkan
Demikian, demi apa sebenarnya…

Bahkan aibmu yang lainpun akan jadi suara
Bahkan akan bernilai sama, saat ini…
Sesalmu kiranya sudah
Kosong dalam kecamuk mencari-cari harap
Tidak akan ada saat ini… semua hanya akan kesatu sisi
Sampai semua jelas
Sampai dibuat maklumat atas suara-suara itu.

Warukin, 21-03-2013

Tidak ada komentar: